Berita

Pemkab HSS Study Tiru ke Banyuwangi, Ini yang Dipelajari

Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) terus berupaya meningkatkan penerapan e-Government (Tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi).

Dalam rangka penerapan e-Government itu, jajaran Pemkab HSS melakukan study tiru ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kamis (12/4).

Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan Momurandum Of Understanding (MoU) percepatan implementasi e-Government di Kabupaten HSS.

Penandatangan MoU dilakukan antara Plt Bupati HSS H Ardiansyah dengan Bupati Banyuwangi H Abdullah Azwar Anas di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi.

penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) percepatan implementasi e-Government di Kabupaten HSS.
penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) percepatan implementasi
e-Government di Kabupaten HSS. (istimewa/ Protokol dan kehumasan Pemkab HSS)
Beberapa aplikasi dari sistem e-Government di Banyuwangi juga ditiru oleh beberapa daerah lain di Indonesia.

Mengingat Kabupaten Banyuwangi telah mendapatkan Predikat “A” dalam pengelolaan SAKIP dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Plt Bupati HSS H Ardiansyah pada kesempatan itu menjelaskan bahwa Pemkab HSS sebenarnya tahun 2017 sudah mendapatkan predikat BB dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Predikat tersebut merupakan terbaik tingkat Kabupaten se-Kalimantan dalam pengelolaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP).

“Semoga dengan studi tiru ini, Pemkab HSS bisa mendapatkan predikat A dalam pengelolaan SAKIP tahun 2018,” harapnya.

Dengan kerja sama sudah dilakukan dengan Pemkab Banyuwangi, menurut H Ardiansyah, para OPD Pemkab HSS harus dapat menindaklanjutinya dengan baik untuk hal-hal yang teknis.

“Suatu kebanggaan bagi kami apabila Bupati Banyuwangi beserta jajarannya dapat berkunjung ke Kabupaten HSS,” tambahnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Banyuwangi akan terus berbenah terutama disektor pariwisata.

Sektor pariwisata di Banyuwangi sebagian besar dikerjakan aparatur sipil negara (ASN) bersama masyarakat.

Dengan modal sosial dan menggerakkan rakyat, even dunia yaitu tour de Banyuwangi mendapatkan nilai excelent dimata dunia.

“Sebelumnya wisatawan di Banyuwangi hanya 500 orang pertahun, tapi sekarang sudah mencapai 4,8 juta pertahun,” katanya.

Anas menambahkan, supaya apa yang dilakukan dapat terus diperbaiki.

Pihaknya setiap enam bulan sekali melakukan survei apa yang sudah dilakukan sebelum nantinya dilakukan perbaikan yang masih kurang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *